Monday, July 16, 2018

Open Space RW 09 Badran Jadi Tempat Peresmian Kelurahan Tangguh Bencana (Katana)

Kelurahan Bumijo, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta dikukuhkan menjadi Kelurahan Tangguh Bencana (KATANA) dalam acara peresmian yang dihadiri oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Mewakili Gubernur DIY), Wakil Wali Kota, serta Kepala Pelaksana BPBD D.I. Yogyakarta.  Acara berlangsung dengan meriah dan disambut penuh antusias oleh warga Kelurahan Bumijo. Acara peresmian yang bertempat di Open Space RW 09 Kampung Badran, Kelurahan Bumijo, Kota Yogyakarta tersebut sekaligus meresmikan 10 KATANA lain yang telah terbentuk di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu Kelurahan Pringgokusuman, Mantrijeron, Giwangan, Bausasran, Pakuncen, Bumijo, Sosromenduran, Suryodiningratan, Brontokusuman dan Warungboto.
            Dalam arahannya, Kepala Pelaksana BPBD D.I.Yogyakarta, Drs. Biwara Yuswantana, M.Si menyampaikan bahwa ketika terjadi bencana, yang merasakan dampak langsung adalah warga masyarakat, namun sekaligus masyarakat juga menjadi pelaku utama dalam pengurangan resiko bencana. Oleh karena itu, masyarakat perlu meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana, sesuai dengan salah satu tujuan pembentukan KATANA, yaitu untuk mengurangi resiko bencana.
Tujuan utama dari pembentukan KATANA adalah mewujudkan masyarakat kota atau desa di wilayah D.I. Yogyakarta  menjadi masyarakat yang tangguh dalam menghadapi bencana, dengan menjalin sinergi yang kuat dengan berbagai pihak agar secara bersama-sama sesuai dengan  potensi, kompetensi, dan kapasitas masing-masing untuk dapat mengurangi resiko bencana di daerah dengan mengetahui ancaman bencana di lokasi setempat.
            Sedangkan Wakil Wali Kota D.I. Yogyakarta, Drs. Heroe Purwadi, M.A berpesan dan berharap agar dengan adanya KATANA, semua unsur dapat siap dan sigap jika nantinya masyarakat menemui masalah kedaruratan. Peresmian dilakukan secara simbolis dengan membuka tirai papan KATANA Kelurahan Bumijo. Acara kemudian ditutup dengan simulasi penanganan bencana banjir dan kebakaran, serta pentas seni.



Video Launching Katana di Open Space RW 09


Bagan Susunan Organisasi Pengurus RW 09 Badran


Sunday, July 15, 2018

Asal-Usul Kampung Badran


Kampung Badran yang terletak di sisi barat kota Yogyakarta, pada zaman dahulu merupakan  bong China atau tempat pemakaman warga keturunan Tionghoa. Bong China tersebut kemudian dibongkar karena rencananya di wilayah tersebut akan dijadikan kawasan pemukiman. Bagi warga keturunan Tionghoa yang mampu, abu leluhur mereka yang tersimpan di bong China Badran dipindahkan ke Makam Gunung Sempu, sedangkan bagi warga keturunan Tionghoa yang tidak mampu, abu leluhur mereka dilarung ke laut atau mereka menyimpan abu leluhurnya di dalam rumah. Pada dasawarsa 50-an, kawasan Badran mulai dihuni oleh penduduk dan menjadi sebuah kawasan pemukiman yang baru. Beberapa informasi menyebutkan ada beberapa makam warga keturunan Tionghoa yang tidak mau dipindah dan akhirnya dibiarkan tetap berada di kampung tersebut. Jejak adanya bong China di kampung Badran masih dapat ditemui hingga sekarang melalui keberadaan Krematorium Wahana Mulia, Badran yang terletak di pinggir jalan Tentara Rakyat Mataram, Yogyakarta.

Kawasan Badran pada zaman dahulu juga dikenal sebagai tempat bebodro atau bermeditasi untuk menjalani laku tirakat. Di dekat Sungai Winongo ada sebuah pohon besar yang dikeramatkan oleh masyarakat dan konon kabarnya dihuni oleh penunggu gaib yang bernama Ki Bodronoyo. Nama Bebodro dan Ki Bodronoyo menjadi toponim nama kampung tersebut, yaitu Badran. Kampung Badran saat menjadi salah satu pemukiman di kota Yogyakarta yang secara administratif berada di wilayah Kelurahan Bumijo, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta.

Perayaan HUT ke-73 Republik Indonesia

Kemeriahan perayaan HUT ke-73 RI  terasa semarak di wilayah RW 09, Badran. Tradisi perayaan HUT RI melalui berbagai perlombaan mulai dilaks...