Sunday, July 15, 2018

Asal-Usul Kampung Badran


Kampung Badran yang terletak di sisi barat kota Yogyakarta, pada zaman dahulu merupakan  bong China atau tempat pemakaman warga keturunan Tionghoa. Bong China tersebut kemudian dibongkar karena rencananya di wilayah tersebut akan dijadikan kawasan pemukiman. Bagi warga keturunan Tionghoa yang mampu, abu leluhur mereka yang tersimpan di bong China Badran dipindahkan ke Makam Gunung Sempu, sedangkan bagi warga keturunan Tionghoa yang tidak mampu, abu leluhur mereka dilarung ke laut atau mereka menyimpan abu leluhurnya di dalam rumah. Pada dasawarsa 50-an, kawasan Badran mulai dihuni oleh penduduk dan menjadi sebuah kawasan pemukiman yang baru. Beberapa informasi menyebutkan ada beberapa makam warga keturunan Tionghoa yang tidak mau dipindah dan akhirnya dibiarkan tetap berada di kampung tersebut. Jejak adanya bong China di kampung Badran masih dapat ditemui hingga sekarang melalui keberadaan Krematorium Wahana Mulia, Badran yang terletak di pinggir jalan Tentara Rakyat Mataram, Yogyakarta.

Kawasan Badran pada zaman dahulu juga dikenal sebagai tempat bebodro atau bermeditasi untuk menjalani laku tirakat. Di dekat Sungai Winongo ada sebuah pohon besar yang dikeramatkan oleh masyarakat dan konon kabarnya dihuni oleh penunggu gaib yang bernama Ki Bodronoyo. Nama Bebodro dan Ki Bodronoyo menjadi toponim nama kampung tersebut, yaitu Badran. Kampung Badran saat menjadi salah satu pemukiman di kota Yogyakarta yang secara administratif berada di wilayah Kelurahan Bumijo, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta.

No comments:

Post a Comment

Perayaan HUT ke-73 Republik Indonesia

Kemeriahan perayaan HUT ke-73 RI  terasa semarak di wilayah RW 09, Badran. Tradisi perayaan HUT RI melalui berbagai perlombaan mulai dilaks...